Berbitjara tentang kebebasan dalam seni pada masa sekarang mungkin agak menggelikan. Apalagi djika kita bitjara di Eropa atau Amerika. Namun untuk kita di Indonesia pada kenjataannja sering banjak kali mengedjutkan orang. Terutama untuk masarakat guru di sekolah-sekolah praperguruan tinggi. Dari Sekolah Taman Kanak2, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah. Masih ditambah lagi dengan politikus, ethikus dan moralis dan kepada kakek nenek kita jang masi ketat diikat warisan tradisi. Semuanja berkepentingan untuk tidak memberi kebebebasan dalam kegiatan seni. Sang politikus, apalagi jang lagi memegang tampuk kekuasaan mengemukakan dalih membahajakan ketertiban umum.

(Kutipan dari halaman 103)