Tanggal Publikasi | : | 17 Maret 1974 |
Deskripsi | : |
Akademi Seni Rupa Indonesia (A.S.R.I) di Yogyakarta didirikan pada tanggal 15 Januari 1950. Pendiriannya disahkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Harapannya, pendirian ASRI dapat menjadi titik tumpu seniman dengan karya-karyanya untuk membawa nama baik Indonesia ke kancah internasional. Beberapa jurusan yang ada di dalamnya, yaitu seni reklame, seni kriya, seni dekorasi dan seni ilustrasi/grafik. Menilik proses pendiriannya, ASRI telah melewati banyak kesulitan, antara lain tidak adanya balai-balai kerja, kekurangan tenaga akademis, dan kondisi psikologis mahasiswa juga dosen yang harus ambil bagian sebagai personel keamanan negara. Sebab, di waktu itu, seluruh rakyat Indonesia masih berjuang untuk mengusir Belanda dari tanah air. Syukurnya, hal tersebut diimbangi dengan optimisme dari seniman anggota TP, SIM, juga Pelukis Rakyat. Hal itu kemudian membuahkan hasil menggembirakan, ASRI pada tahun 1968 berubah nama dari ASRI menjadi Sekolah Tinggi. Saat itu, beberapa nama seniman lulusan ASRI, antara lain Budiani, Eddy Soenarso, Gregorius Sidharta, Handogo, Ida Hajar, dan Siti Ruliati. Memasuki tahun 1974, hadangan kembali hadir di ASRI. Tantangan itu berupa benturan kesenirupaan bersifat fine art Barat, bahkan beberapa seniman telah meninggalkan pola-pola seni lukis ala daerahnya masing-masing. Namun, berikut beberapa seniman berprestasi yang terlahir dari ASRI, yaitu reklamator Budiono dengan karyanya “Pata 74”, seniman kriya Gustami B.A., Sudharto ukiran logam, dan Citranala yang mendapat penghargaan. (RN) |
Pelaku Seni Terkait | : | Agus Dermawan T , Fadjar Sidik , Widayat , Abas Alibasyah , G Sidharta , Amrus Natalsya , Danarto , Aming Prayitno , Sudarmadji , Ida Gusti Bagus Wijaya , Pande Gede Supada , Suharno Manaf , Hardi , Suatmadji , FX Harsono , Sudarisman , Amran Eko Prawoto |
Karya Seni Terkait | : | |
Peristiwa Terkait | : |