ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Senilukis Abstrak Ekspresionisme

Tanggal Publikasi : 16 Desember 1974
Deskripsi :

Abstrak ekspresionisme memang memiliki satu vitalitas sendiri yang menurut Agus Dermawan T. konon agak terlalaikan oleh aliran-aliran seni lukis lain. Melalui medium yang dipergunakan untuk pelukisan emosi maka dari seni tersebut seseorang akan memperoleh peningkatan rohani yang lebih tinggi. Spontanitas cara kerjanya menghendaki tidak turut campurnya hal-hal lain yang ada di luarnya.

Dermawan menulis bahwa karya-karya abstrak ekspresionisme merupakan “eksploitasi situasi jiwa” yang menandai periode penting dalam sejarah seni lukis, yaitu suatu peralihan dari pelukisan-pelukisan objek menjadi pelukisan karya tanpa objek.

Pelukis abstrak seperti Wassily Kandinsky memperjuangkan aliran ini lewat teori-teorinya. Abstrak ia kaitkan dengan suatu esensi spiritual dalam berkesenian. Bersamaan dengan periode Kandinsky, hadir pula nama-nama lain, seperti Franz Marc, Paul Klee, dan Alexey von Jawlensky.

Di Amerika Serikat, aliran seni lukis ini merupakan gerakan terpenting dalam bidangnya. Dermawan menuliskan bahwa konon pula hal tersebut terjadi karena isolasi peperangan pada tahun 1942-1948.

Jika melihat situasi di Indonesia, abstrak ekspresionisme pun tidak sulit ditemui. Dari nama-nama seperti Srihadi, Fajar Sidik, Supono, dan Ahmad Sadali, bahkan di tahun tersebut (1974), di kampus ASRI Yogyakarta, terdapat barisan seniman-seniman yang berkarya dengan aliran ini. Dengan kualitas dan cirinya masing-masing, mereka adalah Kristiyanto, Edi Soenaryo, Hardi, dan Aming Prayitno. (PS)


Pelaku Seni Terkait : Agus Dermawan T
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait :