Seni lukis Indonesia masih kekurangan referensi pemahaman apresiasi. Kita memang masih kekurangan tenaga kritisi yang piawai. Dalam jumlahnya yang teramat kecil, lahan referensi kritik di beberapa pers belum cukup menggembirakan. Apalagi ada pula gejala, tenaga-tenaga kritisis seni lukis Indonesia dewasa ini lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan promosi galeri-galeri. Bisa dibayangkan, betapa derasnya arus perkembangan seni lukis kita sementara iklim pemahaman dan apresiasi tidak pernah berada dalam kondisi sejajar. Dan saya yakin kondisi pengenalan dan pemahaman masyarakat kita terhadap seni lukis masih sangat rendah. Semenjak 70-an hingga menjelang akhir tahun 1989 ini, masyarakat peminat dan pemirsa baru tahun bahwa banyak nama pelukis besar selain Raden Saleh dan Affandi.

(Kutipan paragraf terakhir)