Ada yang lain jika kita melewati ruas Jalan Wahidin Sudirohusodo tepatnya di bawah jalan layang Lempuyangan sisi timur. Sudah beberapa hari ini, sebanyak 10 seniman lukis mengubah dinding dan tonggak-tonggak beton jalan layang yang biasanya penuh dengen coretan graffiti diganti dengan lukisan-lukisan yang indah.

Bermacam lukisan dengan beragam tema tergambar dengan begitu apik. Dengan warna-warna sejuk, mampu menyegarkan mata para pengguna jalan yang padat ini. Begitu juga di kanan kiri fondasi lain jalan layang lempuyangan sebelah selatan (Jl. Dr Sutomo), penuh dengan lukisan, hanya saja lukisannya sedikit abstrak.

Berbagai seruan serta harapan agar masyarakat tetap semangat dan tidak pantang menyerah dalam menghadapi hidup atau mengutamakan perdamaian daripada gontok-gontokan, terselip di antara gambar-gambar raksasa itu. Seolah menjadi "doping" bagi masyarakat untuk berani melawan dan tidak terus larut dalam budaya permisif yang berkembang saat ini.

(Cuplikan paragraf pertama hingga ketiga dari liputan media berjudul "Mural Untuk Rakyat, Sejukkan Mata Publik" yang dimuat pada harian Bernas, Selasa, 20 Agustus 2002)