Dikatakan Agus Leonardus, salah satu penyebab kesumpegan Yogya adalah banyak iklan yang memenuhi ruang publik Yogya. Iklan-iklan ukuran raksasa di pasang di ruang yang relatif sempit, poster yang ribuan jumlahnya ditempel secara serampangan-sembarangan di semua dinding kota, spanduk dan umbul-umbul dipancang di trotoar jalanan. Pemasangan media promosi yang secara umum bertujuan mencari keuntungan material ini, hampir semuanya tidak mempedulikan lagi estetika dan lingkungan, sehingga menjadi tidak harmonis lagi dengan alam dan tata kota.

(Cuplikan paragraf ketiga dari liputan media berjudul "Juru Potret Pameran Foto: Jogja Berhati Iklan" yang dimuat pada harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 5 April 2003)