Grafis kota atau oleh praktisi periklanan disebut sebagai media luar ruang (outdoor), dewasa ini menjadi media trend komunikasi visual guna menginformasikan, memperkenalkan sekaligus mempromosikan layanan jasa dan produk-produk baru. Keberadaannya menjadi medium untuk berlomba memperlihatkan keandalan teknik desain grafis dan permainan inforayuan untuk merangsang minat publik sasaran. Fenomena ini berkembang sesuai maraknya dunia komunikasi.

Melihat tepatnya sasarnnya dan keuntungan yang diperoleh dari media luar ruang ini, maka produsen berlomba mencari kapling strategis untuk memperkenalkan produk mereka. Yang terjadi kemudian perburuan lokasi ruang publik. Entah itu dinding gedung bertingkat, perempatan jalan, tikungan, tanjakan, taman kota, batang pohon besar, atap rumah penduduk, halte bus, bodi bus dan taksi, tiang listrik, tiang telpon dinding dan tembok rumah, semuanya dimanfaatkan untuk memasang iklan.

(Cuplikan paragraf pertama dan ketiga dari tulisan lepas Sumbo Tinarbuko berjudul "Grafis Kota dan Ruang Publik Kita" yang dimuat pada harian Kedaulatan Rakyat, Minggu, 16 Februari 2003)