Indonesian Visual Art Archive

Gambar

Anggota organisasi wanita Indonesia, ISTRI, berpose bersama pada 1927. Organisasi ini didirikan sesudah Kongres Pemuda Indonesia pertama. (Sumber Foto: Perpusnas)
Panitia Inti Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Dari kiri ke kanan: Nyi Hadjar Dewantoro (Wanita Taman Siswa), Ny. Soekonto (Wanita Oetomo - Ketua Kongres), dan Nn. Soejatin (Poetri Indonesia). (Sumber: Perpusnas)
Suasana Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 yang berlangsung di Gedung Joyodipuran Yogyakarta. Dari kiri: Ny. B.Goelarso, Ny. Kartowijono, Ny. Hardjodiningrat, Nyi Hadjar Dewantoro, Ny. Soekonto (Ketua Kongres), Ny. Soenarjo Mangoenpoespito (sedang menulis), Ny. Ismoediati Saleh, Ny. Moendijah, Ny. Anwar, dan Ny. Drijowongso. (Sumber: Perpusnas)
Suasana Kongres Perempuan Indonesia I yang dilaksanakan di Gedung Joyodipuran, Yogyakarta, pada 22-25 Desember 1928. Kongres ini menjadi cikal-bakal ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu di Indonesia. (Sumber: Perpusnas)
Berita tentang Kongres Perempuan Indonesia I, 22 Desember 1928 di Koran Bintang Mataram. (Sumber: Perpusnas)
Berita tentang Kongres Perempuan Indonesia I, 27 Desember 1928 di Koran Bintang Mataram. (Sumber: Perpusnas)
Peserta Kongres Perikatan Perempuan Indonesia I pada 28-31 Desember 1929 di Gedung Nasional, Gang Kenari, Jakarta. (Sumber: Perpusnas)
Suasana di depan Gedung Pemufakatan Gang Kenari. Jakarta pada 28 Desember 1929. (Sumber: Perpusnas)
Ki Hadjar Dewantara berpidato pada Kongres Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII) di Surabaya pada 4 Desember 1930. (Sumber: Perpusnas)
Dr. Soetomo menyampaikan pidatonya pada Kongres PPII di Surabaya pada 13 Desember 1930. (Sumber: Perpusnas)
Para peserta dan pengurus Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung pada 23 Juli 1938. (Sumber: Perpusnas)
Pembukaan acara kursus politik bagi wanita yang dihadiri oleh Presiden Sukarno di Istana Yogyakarta pada 17 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kursus politik bagi wanita diberikan oleh Presiden Sukarno di Istana Yogyakarta pada 17 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Presiden Sukarno menghadiri Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Peserta pawai pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 December 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Peserta pawai pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 December 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Peserta pawai pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 December 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Perwakilan perempuan sedang berpidato pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Maria Ulfah sedang menyampaikan pidato pada Kongres Wanita Indonesia di Jakarta pada 29 November 1950. (Sumber: Perpusnas)
S.K. Trimurti, Menteri Perburuhan pertama dalam sejarah Indonesia, sedang menyampaikan pidato di Yogyakarta, 1947. (Sumber: Perpusnas)
Gabungan sejumlah organisasi perempuan berdemonstrasi menuntut Undang-undang Perkawinan pada 1953. (Sumber: Perpusnas)
Pidato sambutan peringatan seperempat abad kesatuan pergerakan wanita Indonesia di Istana Negara Jakarta oleh Ketua Sekretaris Kongres Wanita Indonesia Ny. Maria Ulfah Santoso pada 1953. (Sumber: Perpusnas)
Peringatan Hari Ibu di Gambir, Jakarta, pada 22 Desember 1954. (Sumber: Perpusnas)
Perwakilan Irian Barat (sekarang Papua) dalam upacara pembukaan Kongres Wanita Indonesia X di Istora Senayan Jakarta pada 24 Juli 1964. (Sumber: Perpusnas)
Fatmawati Sukarno bersama segenap lapisan masyarakat dan organisasi perempuan menyambut Hari Ibu di Istana Merdeka, Jakarta, pada 22 Desember 1960. (Sumber: Perpusnas)
Peringatan Hari Ibu dan Hari Sosial di Departemen Sosial, dipimpin oleh Menteri Sosial Ny. Rusiah Sardjono SH. Jakarta, 22 Desember 1965. (Sumber: Perpusnas)
Sukarno berjalan bersama para peserta perayaan Hari Ibu, 22 Desember 1965. (Sumber: Perpusnas)
Presiden Sukarno pada wanita PSII di Istora Senayan, Jakarta 1966. (Sumber: Perpusnas)

Anggota organisasi wanita Indonesia, ISTRI, berpose bersama pada 1927. Organisasi ini didirikan sesudah Kongres Pemuda Indonesia pertama. (Sumber Foto: Perpusnas)
Panitia Inti Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Dari kiri ke kanan: Nyi Hadjar Dewantoro (Wanita Taman Siswa), Ny. Soekonto (Wanita Oetomo - Ketua Kongres), dan Nn. Soejatin (Poetri Indonesia). (Sumber: Perpusnas)
Suasana Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 yang berlangsung di Gedung Joyodipuran Yogyakarta. Dari kiri: Ny. B.Goelarso, Ny. Kartowijono, Ny. Hardjodiningrat, Nyi Hadjar Dewantoro, Ny. Soekonto (Ketua Kongres), Ny. Soenarjo Mangoenpoespito (sedang menulis), Ny. Ismoediati Saleh, Ny. Moendijah, Ny. Anwar, dan Ny. Drijowongso. (Sumber: Perpusnas)
Suasana Kongres Perempuan Indonesia I yang dilaksanakan di Gedung Joyodipuran, Yogyakarta, pada 22-25 Desember 1928. Kongres ini menjadi cikal-bakal ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu di Indonesia. (Sumber: Perpusnas)
Berita tentang Kongres Perempuan Indonesia I, 22 Desember 1928 di Koran Bintang Mataram. (Sumber: Perpusnas)
Berita tentang Kongres Perempuan Indonesia I, 27 Desember 1928 di Koran Bintang Mataram. (Sumber: Perpusnas)
Peserta Kongres Perikatan Perempuan Indonesia I pada 28-31 Desember 1929 di Gedung Nasional, Gang Kenari, Jakarta. (Sumber: Perpusnas)
Suasana di depan Gedung Pemufakatan Gang Kenari. Jakarta pada 28 Desember 1929. (Sumber: Perpusnas)
Ki Hadjar Dewantara berpidato pada Kongres Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII) di Surabaya pada 4 Desember 1930. (Sumber: Perpusnas)
Dr. Soetomo menyampaikan pidatonya pada Kongres PPII di Surabaya pada 13 Desember 1930. (Sumber: Perpusnas)
Para peserta dan pengurus Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung pada 23 Juli 1938. (Sumber: Perpusnas)
Pembukaan acara kursus politik bagi wanita yang dihadiri oleh Presiden Sukarno di Istana Yogyakarta pada 17 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kursus politik bagi wanita diberikan oleh Presiden Sukarno di Istana Yogyakarta pada 17 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Presiden Sukarno menghadiri Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Peserta pawai pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 December 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Peserta pawai pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 December 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Peserta pawai pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 December 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Kiri dan Kanan: Hari Ibu diperingati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Perwakilan perempuan sedang berpidato pada Perayaan Hari Ibu di Yogyakarta pada 22 Desember 1947. (Sumber: Perpusnas)
Maria Ulfah sedang menyampaikan pidato pada Kongres Wanita Indonesia di Jakarta pada 29 November 1950. (Sumber: Perpusnas)
S.K. Trimurti, Menteri Perburuhan pertama dalam sejarah Indonesia, sedang menyampaikan pidato di Yogyakarta, 1947. (Sumber: Perpusnas)
Gabungan sejumlah organisasi perempuan berdemonstrasi menuntut Undang-undang Perkawinan pada 1953. (Sumber: Perpusnas)
Pidato sambutan peringatan seperempat abad kesatuan pergerakan wanita Indonesia di Istana Negara Jakarta oleh Ketua Sekretaris Kongres Wanita Indonesia Ny. Maria Ulfah Santoso pada 1953. (Sumber: Perpusnas)
Peringatan Hari Ibu di Gambir, Jakarta, pada 22 Desember 1954. (Sumber: Perpusnas)
Perwakilan Irian Barat (sekarang Papua) dalam upacara pembukaan Kongres Wanita Indonesia X di Istora Senayan Jakarta pada 24 Juli 1964. (Sumber: Perpusnas)
Fatmawati Sukarno bersama segenap lapisan masyarakat dan organisasi perempuan menyambut Hari Ibu di Istana Merdeka, Jakarta, pada 22 Desember 1960. (Sumber: Perpusnas)
Peringatan Hari Ibu dan Hari Sosial di Departemen Sosial, dipimpin oleh Menteri Sosial Ny. Rusiah Sardjono SH. Jakarta, 22 Desember 1965. (Sumber: Perpusnas)
Sukarno berjalan bersama para peserta perayaan Hari Ibu, 22 Desember 1965. (Sumber: Perpusnas)
Presiden Sukarno pada wanita PSII di Istora Senayan, Jakarta 1966. (Sumber: Perpusnas)

Tanggal Publikasi	:	16 Desember 2020 - 2020
Deskripsi	:	Arsip-arsip gerakan perempuan di Indonesia. Pada Festival Arsip Ephemera dipresentasikan di ruang kongres perempuan.
Pelaku Seni Terkait	:
Karya Seni Terkait	:
Peristiwa Terkait	:	FESTIVAL ARSIP IVAA â€“ EPHEMERA

Indonesian Visual Art Archive
	Jalan Ireda Gang Hiperkes MG I-188 A/B, Kampung Dipowinatan, Keparakan, Yogyakarta 55152
	+62 274 375 262
	webmaster[at]ivaa-online.org

Festival Arsip IVAA 'Ephemera' -- Ruang Kongres Perempuan

Gambar