ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Pameran Lukis Affandi: Hari Sudah Malam, Mata Mulai Mengantuk

Tanggal Publikasi : 2 Agustus 1977
Deskripsi :

Affandi menyelenggarakan pameran di ruang Teater Besar, Taman Ismail Marzuki pada 3-20 Juli 1977. Pameran tersebut wujud perayaan ulang tahun Jakarta yang ke-450, sekaligus ulang tahun Affandi yang ke-70. Karya-karya yang dipajang bertahun 1930 hingga terkini atau beberapa minggu sebelum pameran berlangsung. Affandi terbaca mengalami penurunan gelora emosi dalam karya-karya yang diciptakannya. Hal tersebut sejalan dengan usianya yang tidak lagi muda dan peranan biologisnya. Menurut Agus Dermawan T., beberapa seniman seperti Rendra dan Sudarmadji menduga bahwa Affandi tidak mampu berkarya sedahsyat dahulu atau bercermin dari karya-karyanya di bawah tahun 1960-an yang begitu galak. 

Karya-karya Affandi sebelum tahun 1970 menggambarkan peristiwa yang penting dan menyentuh dengan memadupadankan jiwa pemberontak dan “semau gue”. Sedangkan karya-karya terbarunya 1976-1977 yang dipajang dalam pameran membuat banyak orang terperanjat. Penggambaran tema dalam lukisannya kurang hidup dan begitu dangkal. Bahkan terasa kurang berisi. Lukisan-lukisannya banyak kehilangan garis, begitu hemat, dan kehilangan ruang. Beberapa judul lukisan seperti “Potret Diri V”, “Saya Dongkol”, atau “Gadis Bali I” terlihat samar dalam penggambaran atau tidak lagi mencekam. Namun, kata Agus, dua karya berjudul “Kuburan Mobil” dan “Jembatan Bambu” cukup menolong kumpulan manifestasi 1976-1977 untuk kembali menjadi galak. Sehingga tetap menumbuhkan optimisme bahwa Affandi dengan usianya yang tidak lagi muda masih mengantongi kekuatan untuk berkarya. 

Menurut Agus, apa pun pendapat orang di luar, Affandi terus berkarya. Bahkan ketika ingar bingar koran dan majalah berbicara tentangnya, ia tetap melukis. Affandi tidak memusingkan komentar orang-orang tentang dirinya. Affandi tidak meributkan kritik atau pujian yang ditujukan padanya. Sehingga Affandi tidak pernah merasakan tekanan dari orang lain secara morel, baik terhadap dirinya maupun karya-karyanya. Karya-karya Affandi tahun 1930 hingga 1960-an membuat orang menilik lebih dalam sebelum berpendapat. Benarkah Affandi sudah saatnya duduk di kursi goyang, meskipun karya-karya terbarunya yang dipajang menunjukkan gejala tersebut? Barangkali hanya itu yang berani digunjingkan atas kebesaran nama Affandi. (TS)

Pelaku Seni Terkait : Agus Dermawan T
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait :