Tanggal Publikasi | : | 30 Desember 1990 |
Deskripsi | : |
Istilah seni rupa dalam bahasa Inggris mempunyai dua makna, yakni visual art dan fine art. Visual art memiliki ruang lingkup luas dan berbeda dengan fine art yang lingkupnya lebih sempit. Dalam bahasa Indonesia, secara definitif fine art meliputi seni lukis dan seni patung. Seni rupa kontemporer dunia yang dikenal saat ini lahir dari tradisi fine art. Secara historis, fine art muncul pertama pada abad ke-16 di Italia. Plato menjadi filsuf Yunani yang pemikirannya membidani lahirnya fine art. Sebagai tempat lahirnya fine art, akademi seni rupa pertama didirikan di Florence, Italia yang memunculkan nama besar Leonardo da Vinci dan Michael Angelo. Ketika Renaisans abad ke-17, tradisi fine art kian kukuh dan memperlihatkan kemajuan, seperti tampak dari lukisan Rembrandt van Rijn. Bahkan, ia mencipta paradigma fine art. Paradigma ini bukan sekadar mengukuhkan definisi, tetapi juga percaya bahwa seni lukis adalah kata kunci seni rupa dalam mencari kebenaran. Pada 1855, pelukis realis, Gustave Courbet memproklamirkan Manifesto Realisme. Pada masa yang sama, akibat perdebatan teknik antara Gustave Courbet dan Edouard Manet, lahirlah kecenderungan impresionisme. Pada 1880-an, kecenderungan semacam itu melahirkan wacana soal “seni lukis murni”. Hal serupa juga tampak pada 1988 dengan munculnya manifesto “seni rupa untuk seni rupa”. Dalam perkembangannya, pelukis Paul Cezanne, mengenalkan post-impresionisme yang kemudian menjadi kubisme dan mengklaim sebagai ‘tanda zaman modern paling sah’. Akibatnya, wacana yang terbentuk ialah modernisme yang menganggap tradisi melukiskan kenyataan telah merenggut otonomi seni rupa. Dari sinilah muncul pertarungan antara tradisi modernisme dan tradisi realisme. Pertentangan dan pertarungan itu dimenangkan tradisi modernisme dan melahirkan standarisasi nilai yang berlaku di seluruh dunia. Namun, pada 1970-an muncul gelombang baru yang dipengaruhi post-strukturalisme. Gelombang baru ini dikenal sebagai seni rupa kontemporer yang telah menggugurkan paradigma fine art dan menentang semua dasar modernisme. (AN) |
Pelaku Seni Terkait | : | Jim Supangkat |
Karya Seni Terkait | : | |
Peristiwa Terkait | : |