Tanggal Publikasi | : | 23 Mei 1999 |
Deskripsi | : |
Arahmaiani, dalam artikelnya yang berjudul “Kepada Para Ibu Calon Seniman” membahas beberapa hal terkait pendidikan seni rupa di lingkup FSRD ITB, yaitu: 1) kecemasan orang tua mahasiswa FSRD ITB melihat perubahan penampilan anaknya dan 2) keberadaan “kurikulum rahasia” yang hanya diketahui oleh Dewan Konsorsium Seni Rupa. Agung Hujatnika dan Heru Hikayat kemudian merespons artikel tersebut dengan menguraikan kedua hal itu secara lebih lanjut. Kecemasan orang tua atas perubahan penampilan anaknya setelah berkuliah di FSRD ITB harus ditanggapi kembali oleh para mahasiswa. Tujuannya adalah mencegah berkembangnya anggapan buruk terhadap mahasiswa FSRD ITB yang dipandang melulu stres, plinplan, dan bebal. Kemudian, keberadaan “kurikulum rahasia” yang sifatnya tidak transparan kemungkinan adalah pengaruh dari sifat perguruan tinggi negeri sebagai lembaga pendidikan yang masih memegang porsi peranan yang konservatif dan menutup diri terhadap pembaharuan. Sistem kurikulum pendidikan tinggi yang sedemikian rupa hanya memosisikan mahasiswa sebagai objek yang dapat “dicetak” seenaknya. Agung Hujatnika dan Heru Hikayat juga menyoroti tentang minimnya jumlah lulusan FSRD ITB yang kemudian menjadi seniman. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, yaitu 1) Pendidikan Seni Rupa ITB yang orientasinya tidak untuk melahirkan seniman, 2) mahasiswa tidak mendapatkan pengetahuan mengenai manajemen pengelolaan pameran. Sudah saatnya mahasiswa Seni Rupa ITB berusaha sendiri agar tidak ketinggalan zaman dengan cara terlibat langsung dalam pameran, workshop, diskusi dan terus memantau perkembangan wacananya di luar kampus. Artikel kemudian ditutup dengan dua imbauan, yaitu: 1) kepada orang tua yang resah karena anaknya masuk Jurusan Seni Rupa, jangan hanya protes terhadap institusi pendidikan. Namun, coba mulai berkomunikasi sebagai orang tua dan anak untuk mengetahui tingkat frustrasi yang dialami sesungguhnya dan 2) kepada para “pemegang kendali” pendidikan di FSRD ITB untuk berhenti berpura-pura semuanya baik-baik saja. Masalah kurikulum harus segera direspons. (YDBW) |
Pelaku Seni Terkait | : | Agung Hujatnikajennong , Heru Hikayat |
Karya Seni Terkait | : | |
Peristiwa Terkait | : |