ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Menolak Rayuan Pulau Kelapa

Tanggal Publikasi : 14 Juni 1999
Deskripsi :

Seno Joko Suyono berargumen, dalam konteks Indonesia, penggunaan seni rupa video untuk mengekspresikan kritik bernuansa parodi dan ironi belum tergarap optimal. Penggunaan video untuk ekspresi satiristik di luar negeri sudah dipelopori oleh Nam June Paik pada tahun 1965 dengan karyanya yang bertajuk Magnet TV, Black and White 17. Karya ini kemudian disusul dua karya lainnya yang menayangkan kepala seniman fluxus Jerman, Joseph Beuys dan bangunan menara 1.003 monitor televisi di Seoull saat gelaran Olimpiade. Di Indonesia, seniman yang menggeluti medium seni rupa tersebut, Teguh Ostenrik bekerja sama dengan Goethe Jakarta menggelar pergelaran seniman video Rotraud Pape dari Jerman di tahun 1995. Berselang dua tahun, Teguh menggelar workshop dengan 12 seniman di Yogyakarta dengan tajuk Api. Keduanya sepi penonton. Tahun 1999, Teguh kembali menggelar pameran seni rupa video di tiga kota dengan tajuk On Sale. Dalam kesempatan ini, Teguh memarodikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa” yang dianggapnya menyembunyikan realitas Indonesia di bawah rezim Orde Baru. Indonesia yang digambarkan sebagai kepulauan yang aman tentram dalam lagu itu nyatanya berdarah-darah akibat kepemimpinan Orde Baru. Potongan kuplet dalam lagu tersebut ditayangkan melalui monitor-monitor dengan visualisasi yang labil dan main-main, seolah menyajikan parodi semiotik. Namun, Seno melihat, keartistikan karya Teguh Ostenrik ini terletak pada proses penyuntingan yang dilakukan oleh Andre Moedanton menggunakan teknik dissolve atau cut to cut cuplikan gambar. Dalam pameran On Sale, Teguh berniat untuk menyuguhkan rantai imaji yang, menurut sutradara film kontemporer Jean Luc Goddard, adalah hakikat realitas. Teguh ingin menunjukkan keprihatinannya atas adanya pluralitas kekerasan di Indonesia lewat karya seni rupa videonya itu. Namun, Seno mengatakan bahwa harus diakui masih ada persoalan dalam pameran On Sale; Teguh terkesan masih malu-malu sehingga bahasa visualnya menjadi kurang tajam. (YDBW)

Pelaku Seni Terkait : Seno Joko Suyono
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait :