Tanggal Publikasi | : | 2007 |
Deskripsi | : |
Tulisan Enin Supriyanto selaku kurator dari Pameran The Flaneur, pameran tunggal Abdi Setiawan di Nadi Gallery tahun 2007. Karya Abdi Setiawan, sering dipanggil Zet saja, menarik perhatian publik seni rupa Indonesia saat tampil di pameran CP Biennalle “Urban/Culture” (Museum Bank Indonesia, Jakarta, 2005). Karyanya itu berupa suatu tataan ruang, instalasi—lengkap dengan lampu remang-remang, perangkat meja kursi yang tampak kumuh dan kampungan, suara keras musik dangdut dari CD Player, jambangan berisi bunga plastik, koran, juga bau parfum murah yang menyengat penciuman—dengan kuat dan tepat menghadirkan suasana pojok kota yang selama ini mungkin hanya dibayangkan dan dibicarakan orang dengan sembunyi-sembunyi: tempat pelacuran. Dalam ruang itu ia hadirkan 11 patung kayu dalam ukuran manusia utuh (life size): beberapa pria, pelanggan rumah pelacuran, para pelacur dengan dandanan seronok dan seksi, germo, tukang becak dan lain-lain—dalam berbagai lagak dan gaya. Lebih menarik lagi, ia mendandani semua patung itu dengan pakaian sungguhan. Dengan semua itu Zet menghadirkan rekaan suasana, suatu simulasi ruang tunggu rumah bordil dengan patung-patungnya sebagai pelaku utama. (Kutipan Tulisan Enin Supriyanto). |
Pelaku Seni Terkait | : | Abdi Setiawan , Enin Supriyanto |
Karya Seni Terkait | : | |
Peristiwa Terkait | : | Pameran Tunggal Abdi Setiawan "The Flâneur " |