ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Sudjojono Sang Perintis

Tanggal Publikasi : 20 Januari 2000
Deskripsi :

Seni rupa modern Indonesia merupakan kelanjutan seni rupa masa kolonial yang berkembang sejak abad ke-19 (dipraktekkan oleh pelukis-pelukis Belanda dan pelukis pri bumi dari kalangan feodal Jawa). Sudjojono dan para pelukis Persagi pada mulanya dimunculkan oleh infrastruktur seni rupa masa kolonial ini.

Kenyataan itu terlihat dalam pameran Bataviasche Kunstkring (perkumpulan pencinta seni rupa) di Jakarta, pada Mei 1941. Pameran 61 lukisan karya 30 pelukis pribumi ini menampilkan lukisan pemandangan alam dan juga lukisan dengan tema kehidupan sehari-hari yang merupakan tanda perkembangan seni rupa modern.

Kritikus Belanda Velthuisen tertarik pada pelukis-pelukis "radikal" dalam pameran itu (Sudjojono, Agus Djaya, Emiria Soenasa, S. Toetoer) yang meninggalkan era seni lukis pemandangan alam. Pada tulisannya, Indonesia Schilders, di harian De Java Bode, Velthuisen menyatakan, pelukis-pelukis pribumi ini harus diperhitungkan karena kendati otodidak, mereka bisa menangkap semangat baru (spirit) seni rupa modern. Velthuisen menyatakan lebih tertarik pada pameran pelukis pribumi yang diselenggarakan setahun sebelumnya, yaitu pada 1940, di Balai Pameran penerbitan Kolff & co. Pameran yang lebih menampilkan seni lukis modern itu diprakarsai pelukis-pelukis Persagi. Pameran ini, yang tidak terlalu menarik perhatian, memang tidak menampilkan lukisan pemandangan alam.

Pelaku Seni Terkait : S Sudjojono , Agus Djaya , Emiria Soenassa , S Tutur , Abdullah Suriosubroto , Kartono Yudhokusumo , Basuki Abdullah PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia)
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait :