Tono mulai menggambar sejak kecil. Dia bergabung dengan kelas menggambar dimana dia belajar menggambar di tempat, kebanyakan di alam. Tono terinspirasi oleh lukisan Affandi (pelukis ternama Indonesia) dari buku-buku yang ia baca berkali-kali saat ia remaja. Pada awalnya, Tono kuliah mengambil jurusan Public Relation (PR), dimana dia belajar periklanan kreatif. Kemudian Tono  bekerja di perusahaan surat kabar nasional, sebagai staf desain selama satu dekade. Setelah menjadi staf di kantor berita tersebut, Tono melanjutkan kuliah Institut Kesenian Jakarta.
Tono pindah ke Jogjakarta, bergabung dengan sebuah yayasan budaya bernama Taring Padi (kensern pada isu sosial seperti konflik agraria, hingga hak buruh), kelompok menonton film bernama Kinoki, dan mengembangkan sebuah komunitas seni bernama Kidung Anak Negeri yang berkolaborasi dengan Buruh Migran Indonesia. Tono pernah tinggal beberapa bulan di Hong Kong, bergabung dengan sebuah gerakan yang berkolaborasi dengan buruh Indonesia di sana. Saat ini Tono lebih banyak melukis lanskap dan manusia sebagai potret realitas yang dia saksikan.

Sumber: 

https://mayinart.com/artists/tohjaya-tono