ivaa-online.org

Bottee

Vincentius Ola Lamapaha, atau akrab dipanggil Bottee, lahir di Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, 27 September 1993. Meski demikian, identitasnya tidak tunggal. Selain sebagai orang Larantuka, darah Adonara juga mengalir dalam dirinya. Kemudian sejak 2001 ia menghabiskan 9 tahun di Waingapu, Sumba Timur dan kembali lagi ke Larantuka pada 2010 untuk menempuh pendidikan menengah atas di SMA K Frateran Podor.

Pada 2012 ia mulai tinggal di Yogyakarta dan belajar di jurusan Sosiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, serta merampungkannya dengan sebuah penelitian berjudul “Proses Pelaksanaan Kerja dalam Pameran Seni Fotografi Kontemporer Ruang MES 56 Yogyakarta”. Sebuah amatan tentang proses bagaimana kolektif fotografi kontemporer MES 56 menggelar pameran dalam beberapa hajatan seperti, Festival Boneka, Ngayogjazz, Jogja International Batik Biennale 2018, dan ArtJog 2019.

Drawing dan fotografi menjadi pilihan Bottee sebagai seniman untuk mengungkapkan kegelisahannya. Sejak kecil ia sudah punya kegemaran menggambar komik. Dan dinamikanya bersama MES 56 telah memberi pengaruh untuk terjun di dunia fotografi. Pilihan itulah yang selanjutnya membawa Bottee aktif berkegiatan di MES 56 lebih dalam, utamanya di Afdruk 56 sejak 2018 sampai sekarang. Afdruk 56 merupakan sebuah laboratorium fotografi yang fokus pada praktik cetak analog melalui workshop, kajian, proyek seni dan pengarsipan. Bersama Afdruk 56 ia terlibat dalam beberapa program seperti pameran “We Go Where We Now” di Galeri RJ Katamsi, kelas cuci film, workshop “Cyanotype After Blue” di Ruang MES 56 dan “Cyanotype Split Toning” di MDTL bersama KOPPI, dll. Ia juga tergabung dalam Agensi 56 untuk proyek digitalisasi arsip koleksi Melani Setiawan dan penyuntingan foto lenticular untuk proyek museum diorama Pemda DIY di area Grhatama.

Ia juga pernah menyuguhkan karyanya dalam sebuah pameran bertajuk “Teks-Garis-Bentuk” bersama Moelyono dan Uji “Hahan” Handoko. Pameran ini digelar pada 15 Juni-10 Juli 2021 di Galeri Lorong dan dikuratori oleh Arham Rahman. Melalui pameran ini Bottee menghadirkan karya-karya drawingnya tentang ragam bentuk dan cara praktik menggendong dari beberapa daerah di Indonesia; termasuk di antaranya adalah bote (istilah untuk menamai praktik menggendong di Adonara). Berangkat dari pengalaman kedekatan dengan keponakan-keponakannya yang ditandai oleh praktik menggendong, ia mencoba untuk menjahit bahasa tubuh sebagai bagian penting dalam interaksi manusia. Selain itu ia juga mengikuti pameran lukis virtual bertajuk “Generasi Merdeka” yang digelar oleh Tambo Jentera Muda pada Agustus 2021.

Hidup berdinamika di Yogyakarta menjadi cara dia untuk terus menatap tempat asal, salah satunya Larantuka. Bottee punya intensi kuat bahwa apa yang ia peroleh di tanah rantau ini akan ia jadikan bekal ketika pulang kelak. Kembali pulang untuk merekam sisa-sisa kehidupan dari tradisi sebagai bentuk mempertahankan kebudayaan. Bottee dapat dihubungi melalui @_bottee (Instagram) dan vincentiusola@gmail.com.


 

Judul Dokumen Tahun Terbit