Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran (ARMP) terbentuk sekitar tahun 2010. Sutinah dan warga di sepanjang pantai Parangtritis-Parangkusumo-Parangdog yang menggantungkan hidup dari tanah daerah tersebut mendirikan aliansi ini. Keberadaan ARMP tidak lepas dari peristiwa penggusuran rumah yang dilakukan oleh pemerintah daerah Bantul di daerah pantai Parangtritis, sebagai upaya menanamkan Mega Proyek Parangtritis yang bernilai ratusan milyar. Pada tahun 2006 telah terdapat 7 rumah di daerah Dusun Balong, Mancingan yang telah digusur. Lalu pada tahun 2007 di wilayah yang sama terdapat 89 rumah yang digusur.
Peristiwa tersebut telah membuat warga Mancingan membentuk kelompok “Ngudi Rejeki” dan Aliansi Rakyat SOMASI TOP. Aliansi ini mulai bergerak pada tahun 2006 dalam merespon penggusuran yang terjadi.
Pada tahun 2010 proyek kelanjutan dari Mega Proyek Parangtritis muncul kembali. Penggusuran pun terjadi dan mengharuskan warga membentuk ARMP. Melalui gerakan yang dilakukan oleh ARMP, beberapa dialog antara rakyat dengan pemerintah telah terjadi.