Kutipan
|
Paragraf 24 dan 25
“Kalau ada yang mengatakan bahwa Seni Lukis Indonesia brengsek saya setuju sekali. Tidak hanya pada yang muda, yang tua juga. Coba bayangkan. Dari kurang lebih 60 orang Zaman Persagi, sekarang hanya tinggal Affandi, Nashar, Zaini, saya... Yang lain? Nyleweng, melacur. Mereka tidak tahan menghadapi lawan yang berupa kesepian, kemuakan, kelaparan, ketidak-mampuan. Tapi saya bisa mengerti, memang itu berat memikulnya”. Akhirnya menilai situasi global seni lukis kita. D.A. Peransi juga menghardik tajam di depan peserta diskusi seni lukis 9 Desember di TIM “Kalau dulu saya berkata bahwa Erosi Spirituil sedang melanda seni lukis kita, maka sekarang Erosi Spirituil itu masih berjalan terus!”
|