Kutipan
|
Paragraf 4
Saya lihat plus pertama, adalah karena hadirnya nama-nama pelukis yang semula tidak diterakan dalam buku acara. Dedeng Subarna dari Bandung, Oesman Effendi, Siti Nurbaya, A Isa, serta nama-nama pelukis muda dari LPKJ semula tak tercantum sebagai peserta. Agaknya hal ini disebabkan karena DKJ menghadapi kesulitan akan kekurangan jumlah lukisan. Selain Oesman Effendi, barangkali DKJ saya nilai agak terburu-buru memunculkan nama-nama Lesmana, Syahril Lasahido dan lain-lain pelukis muda LPKJ dalam forum yang besar sesuai dengan namanya “Pameran Besar Seni Lukis Indonesia 1974”. Katakanlah sebagai alasannya, untuk Lasahido yang Paris I sampai dengan III, gagah nama dari ini. Mentah, sok absurd kurang nuansa irama dan sama sekali tidak mendekati intensitas, segi-segi itulah yang saya pakai sebagai argumentasinya. Begitu juga dengan pengikut sertaan Lesmana Suromo. DS dengan “Kuda Sewaan” – “Pelawak” – plus “Nelayannya”.
|