Deskripsi |
: |
Ruang, Waktu dan Cahaya
Dalam ruang yang bernama rahim, tercipta sebuah mahluk kecil tak berdaya, bernama manusia. saat waktunya tiba, ia akan bersusah payah keluar,terpejam menguak batas rahim, untuk hadir ke dalam ruang lain ruang yang bernama dunia, dengan songsongan gempita oleh cahaya, melihat, menangis, merangkak dan kemudian berlarilah dia dimana pun, kemana pun, cahaya akan selalu hadir menyinari, menyeruak diantara celah, mengintip diantara lubang tuk meyakinkan dia agar tak kan pernah sendiri, ia tidak akan pernah sendiri selama cahaya itu hadir
Bayangan atau refleksi dirinya akan selalu menemaninya cahaya tak hanya menjadi teman, namun juga penuntun, sang ayah bogi waktu, arah dan tujuan. Hadirnya mewakili harapon akan sepenggol waktu yang lebih baik cahaya, ketidakhadirannya tak hanya menghasilkan gelap, namun juga hilangnya kala, hilangnya semangat,
membenamkan ego manusia,
peiamkanlah matamu,
don hilonglah dirimu dalam kegelapan
tersesat di antara waktu
tanpa batas ruang
Instalasi ini menggambarkan perjalanan waktu manusia, bahwa ia hadir di ruang yang disebut dunia, ia hidup dalam batasan berbagai dimensi cahaya sebagai salah satu dimensi itu, punya peran penting dalam membentuk pengalaman ruang manusia, tanpa kehadiran cahaya, ruang-ruang manusia tak akan kasat mata, waktu pun seakan berhenti. Bayangan, refleksi manusia hanya bisa hadir saat cahaya ada. Tanpa itu manusia hanya akan sendiri tanpa bisa melihat utuh dirinya. Ketika manusia hadir ke dunia, keluar dari rahim ibunya, ia seakan terbebas, lepas dari ruang yang lebih sempit,, masuk ke ruang lain yang lebih luas, dunia.
Disinilah dan Inilah Aku
dinding kaca hitam yang menghasilkan refleksi manusia yang berdiri di sampingnya merupakan representasi pengingat tentang eksistensi diri manusia itu, tentang keberadaannya.
Lubong-Lubong cahaya
Pertumbuhan manusia tidak hanya menghasilkan perkembangan fisik dan kedewasaan, namun juga berbagai pengalaman hidup, yang menjodi 'lubang' dalam memorinya. Lubong-lubong inilah yang perlahan membentuk karakter, refleksi kedewasaan manusio tadi.
Semangat don Harapan
Gelap yang muncul akibat ketidakhadiran cahaya, kadoang dikorelasikan juga sebagai masa kesusahan, masa penderitaan. Masuk ke dalam ruang gelap, memunculkan berbagai reaksi bagi manusia. Ketakutan dan kebingungan merupakan reaksi atou perasaan yang pling umum. Bagi dua perasaan itu, kehadiran seberkas cahaya akan menjadi semangot dan harapan baru. Berkas cahaya itu akan menjadi penuntun arah 'pilihan' selanjutnya
Perjuangan dan Tantangan
Terlepas dari masa kelam, dengan semangot dan harapan baru, manusia tidak serta merta dihadapkan pada kemudahan dan kepastian, masa datang masih terbuka lebar dan menjadi tanda tanya, misteri. Manusia hanya bisa berpegang pada refleksi, bayangan akan dirinya, akan masa depan, dengan semangat dan harapannya, menyusun 'lubang-lubang' baru dalam memorinya dipandu cahaya hatinya.
|