Sosok DA Paransi sebagai pemikir budaya mengiringi kegiatannya sebagai perupa dan seniman film serta sebagai pendidik. Lukisannya seperti De Human menawarkan salah satu cara pengucapan, yaitu pilihannya untuk memutus kemungkinan narasi dan taferilnya. Ia membuat perhitungan bentuk yang tidak perlu mempunyai asosiasi dengan fenomena visual tertentu, warnanya kusam oleh paduan kehitaman dan oker maupun keunguan.
sumber: Perjalanan Seni Lukis Indonesia. Jakarta. 2004. Hal.91
|