ivaa-online.org

Enka Komariah

Enka Komariah lahir di Klaten, Jawa Tengah, mengenal kesenian melalui koleksi komik milik ayahnya. Perkenalan ini mempengaruhi gaya Enka dalam berkesenian yang serupa dengan komik, namun dengan pendekatan yang cenderung gelap. Tema spiritualitas menjadi bingkai di hampir semua karyanya. Ia paling sering menggunakan atribut-atribut setan yang disertai visual gelap dan teks sebagai pesan yang mendalam. Karyanya yang berjudul “Halal” dalam alfabet Arab, dengan visual bernuansa adat dan keagamaan Jawa, semakin menebalkan tema spiritualitas yang ia tekuni. Ia begitu akrab dengan bentuk kolaborasi antara seni visual dan musik. Desain untuk grup musik Senyawa dan Sigmun dari Yogyakarta, Enka yang membuat. Jangkauan karya-karyanya ia perluas melalui brand fashion-nya, OVVM.

Enka tertarik terhadap Serat Centhini. Pada 5 Oktober 2017 ia menggelar pameran hasil eksplorasinya terhadap sosok Cebolang. Melalui pameran yang diadakan di Kedai Kebun Forum ini, ia menginterpretasi kisah pengembaraan Cebolang ke dalam kertas berukuran poster dengan warna hitam putih. Kemudian, pada Februari 2019, ia mengikuti pameran sastra rupa Gambar Babad Diponegoro di Jogja Gallery. Bersama 50 seniman lainnya, Enka berpartisipasi dalam pameran yang digelar atas kerjasama antara Jogja Gallery dengan Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patrapadi). 

Ia menerima penghargaan dalam Dies Natalis Grafis pada 2013 di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Pada 2019, Enka memperoleh penghargaan Young ;Artist Award (YAA) sebagai wakil dari Yogyakarta dengan karya berjudul “Juxtapose #1”. YAA merupakan program dari ArtJog yang dirancang sebagai wujud penghargaan dan upaya menggali potensi serta wawasan seniman muda, memperluas jaringan dan karir mereka.

Selain itu Enka juga melukis mural, sablon dan kerja-kerja ilustrasi. Enka tergabung juga dalam beberapa koletif seperti Barasub, Gegerboyo, Beresyit, dan Street Art Klaten (SAK). Bersama SAK, Enka menggelar pameran seni bertajuk “A Tribute to Maestro Rustamadji” di Galeri Monumen Juang 45 Klaten, pada 11-15 Agustus 2018. Pameran ini bertujuan mengenang sosok Rustamadji sebagai pelukis unggul dari Klaten.*