Made Muliana atau yang biasa dipanggil Bayak , adalah salah salah satu perupa yang berproses dan berdomisili di Bali. Bayak lahir di Tampaksiring Gianyar pada 27 juni 1980 dan menempuh pendidikan seni rupa di ISI Denpasar ( 1999-2005). Bayak adalah salah satu angkatan muda Bali generasi awal dekade 2000-an dimana proses kreatif para perupa muda generasi itu banyak dipengaruhi oleh suasana euforia pemberontakan pasca keruntuhan rezim orde baru, semangat kritis dan pemberontakan terjadi dimana mana, berpengaruh dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang seni rupa. Isu sosial politik dalam karya seni rupa menjadi menguat bahkan sangat tumpah ruah kala itu.

Made Bayak Muliana adalah salah satu dari segelintir perupa muda Bali, yang mencoba memberi kesaksian atau testimoni atas kondisi sosial yang terjadi di Bali. Dalam beberapa proyek keseniannya seperti mural performen art, music indie ataupun pameran, Made Bayak Muliana banyak berbicara soal isu isu kapitalisme, turisme, dan kerusakan lingkungan yang terjadi di Bali. Lihat misalnya dalam proyek seni “Upeti Untuk Macan Asia”pada Februari 2011 yang sebenarnya  merupakan proyek untuk album kedua grup musik “Geeksmile” yang ia dirikan. Yang menarik dari proyek tersebut adalah Made Bayak Muliana menghadirkan karya-karya lukisan yang ia jadikan ilustrasi dari setiap lagu yang ada dalam album “ Upeti Untuk Macan Asia” tersebut. Dalam karya-karya tersebut Made Bayak Muliana banyak bercerita tentang kapitalisme, konsumerisme, perang, minyak, atupun isu-isu global lainnya yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Bali sebagai destinasi turisme lokal dan internasional.