Sebelum menggeluti dunia kewartawanan, Taufik Ikram Jamil telah menjadi sastrawan dan penyair. Mulai bekerja sebagai wartawan dari tahun 1983 di sejumlah media. Tahun 1988, ia terakhir bergabung sebagai wartawan pada harian umum Kompas Jakarta. Pada tahun 1991, ia mendirikan Yayasan Membaca yang bergerak di bidang kebudayaan. Yayasan ini kemudian menerbitkan jurnal Menyimak yang memuat karya-karya sastrawan setempat. Kemudian, tahun 1999, Yayasan ini bermetamorfosis menjadi Yayasan Pusaka Riau yang bergerak dalam berbagai bidang, di antaranya kebudayaan, penerbitan, dan kesenian.
Pada tahun 2002, ia berhenti menjadi wartawan di harian Kompas untuk mencurahkan pikiran dan ide-ide kreatif demi kemajuan seni. Pada tahun itu juga, ia mendirikan dan mengetuai Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) di Pekanbaru, satu-satunya akademi kesenian di Sumatera.