ivaa-online.org
PELAKU SENI

Barli Sasmitawinata

Lahir di Bandung pada tanggal 18 Maret 1921. Sekitar tahun 1935, Barli mulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, seorang pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung. Barli lalu banyak belajar melukis alam benda danmerupakan satu-satunya "orang lokal" yang belajar di studio tersebut. Barli juga belajar kepada Luigi Nobili, pelukis asal Italia. Di tempat tersebut Barli ketemu Affandi. Kemudian, bersama Affandi, Hendra Gunawan, Soedarso, dan Wahdi Sumanta, Barli Sasmitawinata membentuk “Kelompok Lima Bandung”. Di tahun 1948, Barli mendirikan Sanggar Seni Rupa Jiwa Mukti. Selama perjalanan seni rupa awal Barli, ia dikenal sebagai seorang ilustrator. Sejak tahun 1930-an Barli dikenal sebagai ilustrator di Balai Pustaka, Jakarta. Dia juga menjadi ilustrator untuk beberapa koran yang terbit di Bandung.

 

Pada tahun 1950, Barli mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda untuk belajar di Academie Grande de la Chaumiere, Paris, Perancis. Ia masih meneruskan studi di Rijksacademie voor Beeldende Kunsten, Amsterdam, Belanda, sampai tahun 1956. Selama di luar negeri, Barli diangkat menjadi ilustrator pada majalah De Moderne Boekhandel di Amsterdam, dan majalah Der Lichtenbogen di Recklinghausen, Jerman. Sepulangnya dari sekolah, ia mendirikan Sanggar Rangga Gempol di kawasan Dago, Bandung pada tahun 1958. Ia mengajar seni lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menjadi salah seorang perintis jurusan seni rupa di Institut Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (kini bernama Universitas Pendidikan Indonesia) pada tahun 1961. Namun, sesungguhnya Barli banyak mengajar murid secara informal di sanggar. Tahun 1992 ia mendirikan Museum Barli Bandung.

 

Karya-karyanya pernah dipamerkan baik di dalam maupun luar negeri. Koleksinya juga dipamerkan di Museum Barli Bandung. Pada tahun 2000, ia menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari presiden. Barli meninggal pada Kamis 8 Februari 2007. Ia meninggalkan 2 anak kandung, 3 anak tiri, 15 cucu, dan 9 buyut. Setelah istri pertamanya, Atikah Basari (menikah 1946) meninggal tahun 1991, ia menikah lagi dengan Nakisbandiyah tahun 1992. Barli meninggal dunia di Bandung, 8 Februari 2007.

Judul Dokumen Tahun Terbit
Silaturahmi Para Perupa
Liputan Media Massa
1992
Pameran Seni Rupa BIF di Museum Widayat; Ardhika: Tidak perlu Rendah Diri
Liputan Media Massa
2003
Perayaan Solidaritas Para Perupa
Liputan Media Massa
2005
Agenda Seni di Kompas Minggu 29 Agustus 2004
Liputan Media Massa
2004
Seni Rupa Indonesia di Zaman Jepang
Tulisan Lepas
2011
Saya Menjilat Maka Saya Ada
Liputan Media Massa
2005
Mencari "Jejak Drawing" Pada Sebuah Pameran Seni Rupa
Liputan Media Massa
2005
Simpati Pekerja Seni Untuk Korban Tsunami
Liputan Media Massa
2005
Agus Djaya dan Sejarah Seni Lukis Indonesia
Lain-lain
1994
Liptan Media - "Gemat Empat Sembilan" Ikut Semarakkan HUT RI
Liputan Media Massa
1994
Liputan Media - Apresiasi Masyarakat Terhadap Lukisan Bisa Teracuni
Liputan Media Massa
1990
Catalogue: Painting Exhibition "The International Conference On Cultural Tourism"
Katalog Pameran
1995
Katalog: Borobudur
Katalog Pameran
2003
Bukan Reuni Pegawai Negeri
Liputan Media Massa
2004
Exhibition Traces The Course of Indonesian Art
Liputan Media Massa
Belajar Mencintai Karya Seni
Liputan Media Massa
2001
Katalog Pameran Besar Senilukis Indonesia 1974
Katalog Pameran
1974
Buku "Perjalanan Seni Lukis Indonesia"
Lain-lain
2004
Buku "Titik Sambung"
Lain-lain
1996
Katalog Pameran Seni Litografi Modern
Katalog Pameran
2000
Buku: Seni Lukis Indonesia Baru – Sebuah Pengantar
Lain-lain
1976
Karikatur di Jaman Belanda, Jepang, dan Jaman Revolusi
Lain-lain
2001
Media Review - Pameran Besar Seni Lukis Indonesia III 1978
Liputan Media Massa
1979
Catalogue - 1974 Pameran Besar Seni Lukis Indonesia
Katalog Pameran
1974