Harijadi Sumadidjaja
Harijadi Sumadidjaja lahir di Ketawangrejo, Kutoarjo, Jawa Tengah, 25 Juli 1919. Ia seorang pelukis otodidak. Sejak tahun 1946 bergabung dengan Sanggar Seniman Masjarakat dan Seniman Indonesia Moeda (SIM) di Yogyakarta. Selama perjuangan kemerdekaan Harijadi menjadi anggota Tentara Peladjar.
Tahun 1958 Harijadi mendirikan Sanggar Selabinangun (atau kadang dituliskan Selobinangun) sebagai kelompok seniman di Yogyakarta. Melalui Sanggar ini, Harijadi telah menciptakan beberapa relief monumental dari batu andesit sepanjang tahun 1960-an untuk ruang publik dan hotel. Pada tahun 1965 Harijadi pergi ke Meksiko untuk belajar mural dan museum, sepulangnya dari sana, ia bekerja di Museum Nasional di Jakarta. Selama hidupnya, Harijadi hanya sempat mengadakan satu pameran solo yang menampilkan 54 lukisannya pada tahun 1956 di Balai Budaya di Jakarta. Dia meninggal di Yogyakarta pada tanggal 3 Juni 1997. Menggunakan teknik realis yang kuat, Harijadi sangat banyak menggambarkan kehidupan sederhana orang-orang biasa.
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1930-1970 |
Dimensi Karya | : | cm x 65 cm x 85 cm |
Deskripsi | : |
Karya ini dikoleksi oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Istana Kepresidenan. Gambar didonasikan oleh Enong Ismail. |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1935-1993 |
Dimensi Karya | : | cm x 92 cm x 152 cm |
Deskripsi | : |
Karya ini dikoleksi oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Istana Bogor. Gambar didonasikan oleh Enong Ismail. |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1940-1953 |
Dimensi Karya | : | cm x cm x cm |
Deskripsi | : |
Data masih dalam proses konfirmasi. |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1954 |
Dimensi Karya | : | cm x 200 cm x 180 cm |
Deskripsi | : |
Courtesy IVAA |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas |
Tahun Pembuatan | : | 1954 |
Dimensi Karya | : | cm x 100 cm x 150 cm |
Deskripsi | : |
Hariadi S. - 1954 - Pemilu (150x100) Oil Paint on Canvas Dokumentasi Edwin's Gallery |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1954 |
Dimensi Karya | : | cm x cm x cm |
Deskripsi | : |
Courtesy IVAA |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1955 |
Dimensi Karya | : | cm x 140 cm x 181 cm |
Deskripsi | : |
Foto karya berasal dari buku "Lukisan-lukisan dan Patung-patung Koleksi Presiden Sukarno dari Republik Indonesia, Jilid 1", Panitia Penerbit Lukisan-lukisan dan Patung-patung Koleksi Sukarno (Lee Man Fong), Jakarta, 1964. |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1957 |
Dimensi Karya | : | cm x 90 cm x 120 cm |
Deskripsi | : |
Hariadi S. - 1957 - Dialog (120x90) Oil Paint on Canvas Dokumentasi Edwin's Gallery |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1960 |
Dimensi Karya | : | cm x 65 cm x 78 cm |
Deskripsi | : |
Berasal dari koleksi katalog IVAA. |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1972 |
Dimensi Karya | : | cm x 95 cm x 135 cm |
Deskripsi | : |
Hariadi S. - 1972 - Melis (135x95) Oil Paint on Canvas Dokumentasi Edwin's Gallery |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1995 |
Dimensi Karya | : | cm x 43 cm x 53 cm |
Deskripsi | : |
Berasal dari koleksi katalog IVAA. |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1954 |
Dimensi Karya | : | cm x 70 cm x 90 cm |
Deskripsi | : |
"Rasanya lukisan ini temanya terlalu komersial" komentar Ireng Larasati, salah satu anak pelukis Harijadi S, usai mengamati foto lukisan ayahnya tahun 1954 yang berjudul Ayam Jago. Ia tidak sedikitpun ragu kalau lukisan itu karya orang tuanya. Ireng mengaku kenal betul dengan ciri-ciri setiap lukisan karya ayahnya. Ia hanya agak heran bila di tahun itu ayahnya sudah melukis tema adu ayam. "Tema itu kan menjadi tema populer dan komersial beberapa tahun kemudian" ujar Ireng sambil menjelaskan kalau di tahun 50-an sang ayah banyak melukis tema orang-orang sekitar dan kejadian-kejadian aktual. "Jadi, bapak melukis tema itu kepagian, ya?" gurau Ireng. Yang menonjol dari lukisan-lukisan Harijadi , menurut Ireng adalah pemilihan warna yang cenderung gelap tetapi tidak hitam. Gelap yang ditimbulkan bisa karena campuran warna-warna oker, cokla, hijau, dan biru. "Dan banyak rekan bapak yang berpendapat bahwa lukisan Harijadi itu bergerak, baik pada karya-karya yang bercorak impresionisme hingga pada perkembangan kemudian yang cenderung realisme" Jabar Ireng. sumber: Perjalanan Seni Lukis Indonesia. Jakarta. 2004. Hal.36 |
Pelaku Seni | : | Harijadi Sumadidjaja |
Medium | : | |
Tahun Pembuatan | : | |
Dimensi Karya | : | mm x mm x mm |
Deskripsi | : |
merupakan salah satu karya pelukis yang terdapat pada buku dokumentasi Foto karya senimanYayasan Cemeti tahun 2003 |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio
Indonesian Visual Art Archive |
|
Jalan Ireda Gang Hiperkes MG I-188 A/B, Kampung Dipowinatan, Keparakan, Yogyakarta 55152 | |
+62 274 375 262 | |
webmaster[at]ivaa-online.org |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio