ivaa-online.org
PELAKU SENI

Agus Dermawan T

Agus Dermawan T. lahir pada 29 April 1952, di Rogojampi, Jawa Timur. Berawal dari melukis, Agus kemudian sejak tahun 1974 lebih sering menjadi pengamat dan penulis seni rupa. Hingga 2016, Agus telah menulis lebih dari 2.300 judul tulisan seni rupa yang dimuat di sekitar 40 media cetak. Selain itu, Agus juga telah menyusun lebih dari 30 buku, beberapa diantaranya tentang para seniman yang dianggapnya penting, antara lain: Widajat, Basoeki Abdullah, Dullah, Dede Eri Supria, Hendra Gunawan, Nyoman Gunarsa, Arie Smit, Krijono, Koempoel, Rearngsak Boonuyavanishkul (Muangthai), Shi Hu (Cina), Li Shuji (Cina), dan Choo Keng Kwang (Singapura).

Agus lebih nyaman dianggap sebagai pengamat seni, bukan sebagai kurator profesional atau kritikus. Menurutnya, Kritikus menilai karya seni berdasarkan kemampuan akademis, yang menurutnya dia kurang begitu mengerti secara mendalam. Sedangkan pengamat seni memiliki cara berbeda dengan kritikus dalam menilai karya seni. Dalam menilai karya, pengamat seni akan mempertimbangkan banyak aspek lain, seperti: sosiologi, antropologi, filosofi, ekonomi, psikologi, dan arkeologi. Agus memiliki prinsip "Tut wuri hangerteni", yaitu dalam menilai karya, pengamat juga harus mendalami dan memahami tentang maksud dari karya seni tersebut.

(Profil ini ditulis pada November 2016)

Sumber:

http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/15/agus-dermawan-t-the-art-a-culture.html

http://www.jpnn.com/read/2012/06/22/131466/Pengalaman-Agus-Dermawan-T.-Menilai-Harga-Benda-Benda-Seni-Istana-Kepresidenan

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/707/Agus-Dermawan-T

 

Judul Dokumen Tahun Terbit
Seni Lukis Matematik di Indonesia
Tulisan Lepas
1974
Senilukis Abstrak Ekspresionisme
Tulisan Lepas
1974
Pelukis, Manusia yang Kehilangan Fungsi
Tulisan Lepas
1978
Seni-rupa Indonesia Masih Bimbang dengan Kritik
Tulisan Lepas
1980
Peta Seni Rupa Indonesia 1984 - Diwarnai dengan Aneka Diskusi
Tulisan Lepas
1984
Dicari Tulisan Senirupa Yang Berbobot
Liputan Media Massa
1983
Lima Tahun Lelang Christie's di Singapura: Indonesia Tetap Primadona
Liputan Media Massa
1999
Balai Lelang: Apa, Siapa, Kenapa, dan Untuk Apa?
Liputan Media Massa
2004
50 Tahun Dunia Kolektor Indonesia
Liputan Media Massa
2007
Tanpa Kritikus Senirupa Indonesia Jalan Terus
Tulisan Lepas
1980
Seni Tinggi Buat Semua
Liputan Media Massa
Dunia Seni Lukis Kita, Ringkih karena Penyakit Dalam
Liputan Media Massa
1976
Hatta Hambali yang Merenggut Wendy Sorensen Memorial Fund-1976
Liputan Media Massa
1976
Senirupawan dan Komentator Seni Tak Pernah Rujuk?
Liputan Media Massa
1976
“Selera Publik Seni Rupa Kita, Sampai pada Titik yang Ribut
Liputan Media Massa
1977
Pameran Lukis Affandi: Hari Sudah Malam, Mata Mulai Mengantuk
Liputan Media Massa
1977
Pameran Lukisan Nashar: Rekaman Peristiwa Keinginan
Liputan Media Massa
1977
Pameran Lukisan Popo Iskandar: Kucingnya Belum Mati
Liputan Media Massa
1977
Pameran Lukisan Rusli: Cap Jempol
Liputan Media Massa
1977
Pameran Lukisan Anugerah Seni: Sisa-Sisa Semangat Sudjojono
Liputan Media Massa
1977
Media Review - Naluri Membanding-bandingkan dan Sikap Pokrol-bambu
Liputan Media Massa
1977